Saya hanyalah seorang fakir ilmu dan miskin jiwa, ingin bebas menarik hal-hal yang sulit terpecahkan bahkan mustahil sekalipun,ingin bebas mengungkap keberadaan yang ada,ingin bebas menelusuri fikiran dan jiwa tanpa batasan waktu,ingin bebas bergerak dalam aliran kemewaktuan yang terhantar bebas keseluruh titik di dunia,ingin bebas menentukan sendiri apa yang saya butuhkan dan saya percayai, belajar dan berbagi semua kemurnian pengetahuan, demi kenyataan bahwa kita sama tuk berbagi.
Saturday, December 29, 2007
Anak-anak Jakarta
Jakarta : Berarti banjir dan macet. Sampah, bagian keseharian metropolitan ini, bukan saja dibuang warga pinggiran kali ke sungai, tapi juga dilemparkan kalangan gedongan begitu saja dari jendela mobil-mobil mewah ke jalan. Lebih mengenaskan lagi, ketika kehidupan masyarakat kota ini seakan dipaksa berpusat pada kantor dan mal. Jakarta terlupakan sebagai lingkungan sosial dan budaya.Apakah Jakarta memang tidak memberi ruang kedekatan emosional bagi anak-anak ? @Photo by Fachry Latief.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment