Menembus Batas Tradisi Menuju Masa Depan yang Membebaskan: Corak pemikiran yang melampaui kewenangan sejarahnya.Istilah buku ini 'Menembus Batas Tradisi' dipakai judul--ini berdampak luas bagi terbukanya wawasan berpikir generasi bangsa, khususnya kalangan muda Islam. Peluncuran buku ini dari hasil simposium selama tiga hari, sejak 17-19 Maret 2005, Universitas Paramadina. Refleksi Atas Pemikiran Prof. Dr. Nurcholish Madjid. Sejumlah intelektual menjadi pembicara antara lain, Siti Musdah Mulia yang berbicara tentang relasi Islam dan jender, Franz Magnis Suseno tentang inklusivisme Islam Nurcholish, serta Syafi'i Anwar tentang kritik Nurcholish terhadap nalar fundamentalisme.
@Photo by Fachry latief.
Saya hanyalah seorang fakir ilmu dan miskin jiwa, ingin bebas menarik hal-hal yang sulit terpecahkan bahkan mustahil sekalipun,ingin bebas mengungkap keberadaan yang ada,ingin bebas menelusuri fikiran dan jiwa tanpa batasan waktu,ingin bebas bergerak dalam aliran kemewaktuan yang terhantar bebas keseluruh titik di dunia,ingin bebas menentukan sendiri apa yang saya butuhkan dan saya percayai, belajar dan berbagi semua kemurnian pengetahuan, demi kenyataan bahwa kita sama tuk berbagi.
No comments:
Post a Comment